Sunday 9 June 2013

DNaisha - Anggun dalam Balutan Syariat

Assalamu’ alaikum Shalihat…


Berhijab, adalah perintah Allah yang mutlak wajib di imami oleh setiap muslimah. Bagi setiap wanita yang mengikrarkan diri sebagai muslimah, maka tidak ada keraguan sedikitpun akan wajibnya menutup aurat dengan hijab. Berhijab adalah sebuah bentuk ketundukan, kepasrahan dan ketaatan kepada Allah. Karena Allah yang menciptakan kita yang menyuruh kita untuk berhijab.  Perintah berhijab di jelaskan pada Al Qur’an  surat Al Ahzab[33]:59, … hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka…, dan QS. An Nur
Alhamdulillaah seiring perkembangan zaman, maka jilbab makin semarak dan populer di kalangan masyarakat. Zaman saya bersekolah dulu, masih sedikit yang berjilbab. Dan itupun kadang agak dipersulit. Baik bagi para pelajar dan pencari kerja, ruang gerak mereka tidaklah sebebas sekarang. Jilbab masih dipandang sesuatu yang asing, aneh, ekstrem bahkan kampungan.

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim no. 208)

Tapi, seiring dengan banyaknya wanita yang menutup rambutnya dengan jilbab, makin bergeser juga arti ke-syar’i-an sebuah jilbab. Jika dulu saya memandang jilbab panjang senior-senior saya di sekolah dengan penuh kekaguman, kini fenomena jilbab panjang dan lebar di sekolah, kampus dan jalan-jalan itu mulai sepi. Berganti dengan jilbab berbagai model dengan corak dan warna yang jauh dari kriteria syar’i.

Sungguh saya sedih melihatnya. Saya rindu akan sosok-sosok wanita berhijab lebar yang dahulu kala ibaratnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami, amat jarang ditemukan. Yang dengan sempurnanya hijab itu mereka lebih dihargai dan dipandang dengan penuh penghormatan sebagai seorang muslimah. Yang mendekati mereka pun bukan sembarang orang. Ya, di mata saya kala itu.. nilai mereka sebagai seorang wanita begitu mahal dan berharga.

Pakaian longgar nan elegan yang dulu banyak dikenakan bahkan diperjuangkan dalam berbagai kegiatan di sekolah, kini berganti dengan pakaian yang katanya busana muslim tapi serba ketat dan  minimalis. Jilbab panjang mereka pangkas, makin pendek, serba lilit dan membentuk sanggul. Menggantinya dengan topi dibalut scarf, bahkan sampai lehernya juga kelihatan saking transparannya. Plus atasan atau blus lengan panjang ketat, dipadu dengan celana panjang yang juga tak kalah ketat. Tak lupa riasan wajah untuk mempercantik penampilan. Semua atas nama fashion. Semua dengan alasan keindahan.

Bahkan untuk lebih ‘memperkenalkan’  jilbab pada khalayak, dibuatlah berbagai kontes bertemakan hijab modern yang menawarkan konsep lebih cantik, tidak monoton dan penuh warna warni. Atau fashion show muslimah  yang kontestannya berlenggak lenggok di atas catwalk memperkenalkan trend terbaru hijab masa kini.. Di depan puluhan pasang mata, baik laki-laki maupun perempuan. Lagi-lagi mengatasnamakan da’wah kepada hijab, agar tak terkesan kumuh dan kampungan.

“Berjilbab tapi tetap cantik dan menarik”.  Itu slogan mereka.

Itukah hijab yang sesungguhnya? Padahal jika mereka paham, fungsi hijab itu menutupi keindahan, bukan malah menonjolkan. Karena keindahan itu.. adalah diri dan pesona wanita itu sendiri yang sejatinya wajib untuk ditutupi. Padahal, esensi hijab itu.. bukan hanya sekedar selembar kain penutup kepala dan kulit. 

Shalihat.. Hijab is hijab. Fashion is fashion. And hijab is not a fashion. There’s no relation between syar’i and stylish.”
 
Kesedihan bertambah tatkala menemukan kenyataan bahwa semakin sulit menemukan hijab yang syar’i di pasaran. Rata-rata pada pedagang , toko perlengkapan alat ibadah, atau butik muslimah hanya menjual hijab yang berbahan tipis transparan dan jauh dari syar’i. Belajar dari pengalaman susahnya mencari/membeli hijab/khimar segiempat berbahan tidak transparan sehingga timbul ide untuk memproduksi sendiri hijab/khimar segiempat dengan bahan yang tebal, tidak transparan namun tidak melupakan kenyamanan hijab/khimar tersebut pada saat dikenakan. 

 
DNaisha. Khimar Segiempat berbahan tebal, tidak transparan namun tetap lembut dan nyaman saat dikenakan, Insya Allah menjadi solusi untuk Shalihat yang kesulitan menemukan hijab yang syar’i di pasaran. Melalui pemilihan material yang high quality menjadikan DNaisha cocok dikenakan di segala moment. 

No comments:

Post a Comment